Minggu, 09 Februari 2020

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1 JURNAL PERCOBAAN 2 KALIBRASI TERMOMETER DAN PENENTUAN TITIK LELEH


JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I



Hasil gambar untuk LAMBANG UNJA



HESTI NURMELIS (A1C118090)
REGULER A 2018

DOSEN PENGAMPU
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020

PERCOBAAN 2

     I.               Judul               : Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh
  II.               Hari/ Tanggal : Rabu/ 12 Februari 2020
III.               Tujuan             : Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah :
1.      Dapat memahami prinsip-prinsip dasar dalam penentuan titik leleh senyawa murni.
2.      Dapat melakukan kalibrasi thermometer sebelum digunakan untuk penentuan titik leleh suatu senyawa murni.
3.      Dapat membedakan titik leleh suatu senyawa murni dengan senyawa yang tidak murni.
4.      Dapat melakukan penentuan titik leleh suatu senyawa murni yang diberikan sebagai sampel.

 IV.            Landasan Teori
Menurut Suryatin (2006), Termometer digunakan untuk mengukur suatu suhu. Suhu es yang melebur adalah titik terbawah skala Celcius yang berarti sama dengan skala Reamur. Air yang mendidih adalah titik teratas dari Celcius, Reamur, Fahrenheit.
Berdasarkan bahan yang dipakai ada macam-macam thermometer, yaitu :
a.      Thermometer zat cair
Berbentuk tabung atau bejana dengan pipa sempit yang berisikan raksa atau alcohol.
1.         Thermometer suhu badan
Digunakan mengukur suhu tubuh manusia suhu yang digunakan dari 35˚C sampai 42˚C.
2.         Thermometer untuk laboratorium
Menggunakan raksa atau alcohol yang diberi campuran sehingga suhu lebihnya mencapai 100˚C dan suhu kurangnya 0˚C. thermometer ini tingkat ketelitiannya rendah.
b.      Thermometer Logam
Menggunakan dua logam campuran yang dijadikan satu, untuk mengukur suhu yang sangat tinggi.
c.       Thermometer udara
Tingkat ketelitian dari thermometer ini sangat rendah, sehingga tidak pernah digunakan lagi. Thermometer dari tabung bulat terbuat dari kaca yang dengan pipa berisi udara.
d.      Thermometer listrik
Kerja dari termometer ini berdasarkan sifat listrik logam. Dua logam berbeda dipanaskan menghasilkan muatan listrik dengan tegangan berbeda.

Kalibrasi digunakan untuk memastikan tingkat akurasi suatu alat akur sesuai dengan rancangannya. Dapat juga dengan membandingkan suatu standar dengan standar internasional dengan bahan-bahan yang digunakan dalam perancangan pembuatannya. Termometer dikalibrasi sehingga kesalahan dapat dikoreksi dan disesuaikan berdasarkan konstanta kalibrasi, kemudian termometer dapat menghasilkan suhu yang sebenarnya (Morris, 2011).
Titik leleh berfungsi untuk mengetahui kemurnian dari suatu zat. Tingkat titik leleh zat murni lebih tinggi daripada zat yang tidak murni yang tercampur dengan zat lainnya. Dalam memperoleh logam murni, biji logam harus dipanaskan hingga meleleh atau melebur kemudian dilakukan lanut (Chang, 2005).
Suatu zat jika dipanaskan energi kinetiknya akan mengalami peningkatan dan akan membuat molekul-molekul zat tersebut bergetar. Selanjutnya ikatan-ikatan molekul berpisah dan terjadilah pelelehan zat padat. Pada tekanan 1 atm adalah suhu fasa zat padat maupun zat cair yang disebut titik leleh senyawa murni. Pada suhu 1 derajat senyawa murni akan mengalami penyempitan trayek titik lelehnya. Suatu zat asing dalam kisi akan mengakibatkan suatu titik leleh senyawa tidak murni akan semakin rendah dari senyawa murninya dan trayek titik lelehnya menjadi semakin lebar. Dalam menentukan titik leleh dapat dilakukan uji trayek leleh saat pelelehan kemudian perpindahan zat padat cair sampai padatan mencair, peralatan yang digunakan untuk menentukan titik leleh berdasarkan besar interval titik leleh zat padat. Sebelum menggunakan termometer, termometer harus dikalibrasi dahulu agar dalam mengukur dapat berjalan dengan baik batas ukur bawah dan atas skala termometer. Untuk uji kalibrasi batas ukur bawah digunakan bubuk es dan air sedangkan jika batas ukur atas menggunakan air mendidih (Penuntun Kimia Organik 1, 2016).
Tingkat kemurnian zat dapat dilihat dari perubahan suhu dari padat hingga meleleh. Tingkat kemurnian zat itu tinggi jika selisih antara suhunya sangat kecil. Pengukuran perbedaan suhu dapat dicoba dengan mencampurkan zat padat dengan zat padat lainnya, dengan begitu dapat diketahui faktor dari perubahan padat menjadi cair atau meleleh serta mengetahui faktor cepat atau lambat dari perubahan fasa (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/26/70/).

    V.            Alat dan Bahan
                          5.1            Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :
1.      Termometer
2.      Labu Erlenmeyer
3.      Bunsen
4.      Pipa gelas kapiler
5.      Korek api
6.      Stick
7.      Benang
8.      MPA (melting point apparatus)
9.      Kaki tiga
10.  Kasa


                          5.2            Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
1.      Bubuk es
2.      Aquades
3.      Gabus/kapas/styrefoam
4.      Minyak
5.      Naftalen
6.      Glukosa
7.      Alpha-naftol
8.      Asam  benzoate
9.      Maltosa
10.  Kertas grafik
11.  Oil bath water bath

 VI.            Prosedur Kerja
                          6.1            Kalibrasi Termometer
1.      Dicampurkan bubuk es dan air dalam labu Erlenmeyer 250 ml sehingga 2/5 bagian volumenya terisi
2.      Dimasukkan thermometer hingga ujungnya menyentuh campuran es + air, disumbat mulut labu Erlenmeyer tersebut dengan gabus, sehingga campuran tersebut terisolasi dalam udara luar
3.      Dicatat batas bawah skala thermometer tersebut (0)
4.      Diangkat thermometer dan diulangi lagi percobaan 1-3
5.      Dirancang kembali alat dengan mengisi 2/5 bagian Erlenmeyer dengan aquades
6.      Dimasukkan thermometer hingga tepat 1 cm di atas permukaan air, sumbat dan diusahakan thermometer berada pada posisi tegak/vertical
7.      Dilakukan pemanasan dan catat suhu saat air mulai mendidih dan suhu tidak naik-naik lagi(konstan)
8.      Diulangi prosedur 3-7 lagi
                       6.2               Penentuan titik leleh
1.      Diambil pipa kapiler, lalu dibakar ujung hingga tertutup
2.      Dimasukkan sampel zat murni atau campuran dari ujung lainnya. Lalu dipadatkan dengan bantuan stick yang berlobang tengahnya. Ketinggian sampel dalam kapiler tidak lebih dari 2 mm
3.      Diikat pipa kapiler yang telah berisi sampel tersebut dengan thermometer menggunakan benang (bagian ujung bawah thermometer)
4.      Dimasukkan alat tersebut kedalam Erlenmeyer yang berisi air atau minyak (tergantung TL zat tersebut) dengan mengisi 2/3 erlenmeyer dan sumbat dengan gabus mulut Erlenmeyer
5.      Dipanaskan perangkat alat ini secara perlahan dan catat suhu saat tepat zat meleleh hingga semua zat meleleh
6.      Dilakukan prosedur 1-5 sebanyak 2 kali untuk tiap sampel yang diberikan. Sampel murni terdiri dari naftalen, glukosa, alpha-naftol, asam benzoate, dan maltosa
7.      Ditentukan titik leleh campuran dua senyawa dengan proporsi 1:1 , 1:3 dan 3:1. Digambarkan titik autentik yang diperoleh

                          6.4            Demonstrasi Titik Leleh dengan MPA (melting point apparatus)
1.      Ditempatkan sampel pada pipa gelas kapiler setebal lebih kurang 2 mm
2.      Ditempatkan alat bagian atas, terdapat 3 lubang yang diameternya 3 mm lubang tengah untuk pipa kapiler yang berisi sapel dan dua lubang lain diisi dengan pipa kapiler kosong(blanko)
3.      Dihubungkan alat dengan tombol listrik dan on-kan. Variabelnya diatur dengan tombol naik secara konstan dengan kecepatan tertentu. Pengamatan dapat dilakukan dari lubang kecil di sisi depan alat ini

Link video :

                      Permasalahan :
1.      Apakah dalam uji titik leleh pada video menggunakan Melting Point tidak perlu dikalibrasi terlebih dahulu ? Dan apakah tingkat ketepatan dan akurasi dari alat ini sudah baik untuk dapat terus digunakan dalam penentuan titik leleh ?
2.      Mengapa sampel yang sudah dimasukkan kedalam pipa kapiler pada bagian terbuka harus dipindahkan ke bagian yang tertutup sehingga sampel tersebut  harus padat dan tidak terdapat udara didalamnya ?
3.      Mengapa dalam video pada setting kenaikan suhu digunakan suhu sebesar 1 derajat/menit ?






3 komentar:

  1. Assalamualaiakum wr wb, Saya Resa Ovelia Hamsar dengan NIM A1C118034 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. Mesin tersebut dapat dikalibrasi dahulu, tingkat keakuratan dari mesin ini cukup tinggi sehingga bisa dipercaya.

    BalasHapus
  2. Baik,... perkenalkan nama saya TRIXIE FEDORA IMA GULO dengan nim A1C118077 menjawab pertanyaan anda nomor 2. Sangat jelas ditunjukkan pada video bahwa praktikkan memadatkan sampel pada bagian bawah agar tidak tumpah, lalu fungsi memadatkan hingga tidak ada udara gunanya agar tidak mengganggu proses pelelehan sampel, karena ketika udara masuk dan sampel tidak memadat, akan memperhambat tingkat akurasi titik leleh yang ingin dituju.
    Sekian, semoga dapat membantu :)

    BalasHapus
  3. assalamualaikum wr, wb
    saya Ulul Azmi NIM A1C118068 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3. dimana kenaikan suhu yang digunakan suhu sebesar 1 derajat/menit yaitu agar mendapatkan titik leleh yang tepat sesuai dengan yang diinginkan maka dilakukan dengan perlahan-lahan yaitu dengan 1 derajat/ menit. sekian, semoga membantu....

    BalasHapus

JURNAL PRAKTIKUM KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN KOLOM

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I HESTI NURMELIS (A1C118090) REGULER A 2018 DOSEN PENGAMPU Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M...