Senin, 20 April 2020

JURNAL PERCOBAAN 7 PEMBUATAAN SIKLOHEKSANON


JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I



lambang unja orange – Rizano Universitas Jambi


HESTI NURMELIS (A1C118090)
REGULER A 2018


DOSEN PENGAMPU
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020


PERCOBAAN 7
I.                    Judul : Pembuatan Sikloheksanon
  II.               Hari, Tanggal : Rabu, 22 April 2020
 III.            Tujuan : Adapun tujuan dilakukannya praktikum kali ini adalah :
1.      Dapat melakukan oksidasi alkohol sekunder alisiklik
2.      Dapat memahami bahwa tidak hanya alkohol sekunder alifatis biasa saja yang dapat dioksidasi tetapi juga alkohol sekunder alifatik.
 IV.       Landasan Teori
Oksidasi alkohol sekunder alisiklis menjadi keton alisiklis dengan oksidator kalium dikromat dalam suasana asam adalah pembuatan sikloheksanon.
C6H11-OH à C6H11 = O + H2O
Mekanisme reaksinya :
Cr2O72- + 14H+ + 3e à 2Cr3+ + 7H2O
H – C – OH à C = O + 2e
Tingkat oksidasi C dalam sikloheksanon adalah nol, sedangkan dalam sikloheksanon adalah 2+ pembentukan sikloheksanon ada tahap oksidasi melalui reaksi eliminasi dari alkil ester asam kromatnya. Kondisi, optimum untuk reaksi redoks pada suhu 55-60 C˚. Tahap pemisahan sikloheksanon dari campuran reaksinya dan pemurniannya dilakukan berdasarkan sifat fisik (Tim Kimia Organik I).
Senyawa yang mengendung gugus fungsional –OH disebut alkohol. Gugus –OH  berikatan kovalen dengan atom karbon dalam molekul alkohol, dan molekul-molekul tersebut tidak terorientasi didalam air menghasilkan ion –OH. Alkohol paling sederhana adalah methanol, CH3OH yang disebut metil alkohol. Jika jumlah atm karbon dalam molekul alkohol lebih besar dari dua, ada beberapa isomer yang mungkin bergantung pada letak gugus –OH seperti pada sifat alami rantai karbon (Goldberg, 2004).
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah juga dapat dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lainnya. keton tidak mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil (Wilbram, 1992).
Menurut Mulyaman (2015), alcohol dengan sekurang-kurangnya satu hidrogen melekat pada karbon pembawa hidroksil dapat dioksidasi menjadi senyawa karbonil. Alcohol primer menghasilkan aldehida, yang dapat dioksidasi lebih lanjut menjadi asam karboksilat. Alcohol sekunder menghasilkan keton. Perhatikan bahwa sewaktu alcohol dioksidasi menjadi aldehida atau keton dan kemudian menjadi asam karboksilat, jumlah ikatan diantara atom karbon reaktif dan atom oksigen meningkat dari satu menjadi dua dan menjadi tiga. Dengan kata lain, kita katakana bahwa bilangan oksidasi karbon itu naik sewaktu kita bergerak dari alcohol menjadi aldehida atau keton, lalu menjadi asam karboksilat. Alcohol tersier, karena tidak memiliki atom hidrogen pada karbon pembawa hidroksil, tidak menjalani reaksi oksidasi.
Description: ab
Dalam reaksi organik tidak gampang untuk menyatakan bahwa atom karbon itu memperoleh atau kehilangan electron, oksidasi dan reduksi adalah reaksi yang biasa. Jika sebuah atom atau molekul memperoleh oksigen atau kehilangan hydrogen maka molekul itu teroksidasi. Jika sebuah atom atau molekul kehilangan oksigen atau memperoleh hidrogen maka molekul tereduksi (Fessenden, 1986).
  V.          Alat dan Bahan
5.1     Alat
1.        Gelas kimia
2.        Erlenmeyer
3.        Labu bundar
4.        Alat destilasi
5.        Corong
6.        Penangas udara
5.2     Bahan
1.      Kalium dikromat
2.      Asam sulfat pekat
3.      Sikloheksanol
4.      Petroleum eter
5.      Magnesium sulfat anhidrat
 VI.            Prosedur
1.      Dilarutkan 20,5 gr kalium dikromat dengan 100 ml air dalam gelas kimia 200 ml
2.      Ditambahkan 18 gr asam sulfat pekat, lalu didinginkan campuran ini sampai 30 derajat
3.      Dimasukkan 10 gr sikloheksanol dalam Erlenmeyer atau labu bundar 250 ml dan kedalam labu ini ditambahkan larutan dikromat sedikit demi sedikit.
4.      Digoncang labu sampai campuran reaksi bisa tercampur dengan baik dn diamati suhu campuran. Campuran akan menjadi panas dan apabila suhu mulai 55 derajat didinginkan bagian luar labu dalam air dingin.
5.      Diataur pendinginan agar supaya suhu campuran tidak melebihi 60 derajat lagi, didinginkan di udara kira-kiira setengah jam, sambil sekali-kali digoncangkan.
6.      Dipindahkan campuran reaksi kedalam labu bundar 500 ml
7.      Diambahkan 100 ml air, kemudian pasang pendingin untuk destilasi. Campuran destilasi sampai diperoleh kira-kira 65 ml destilat yang terdiri dari dua lapisan, lapisan air dan lapisan sikloheksanol.
8.      Dijenuhkan campuran reaksi dengan garam NaCl kira-kira diperlukan 13 gr kemudian dipisahkan lapisan sikloheksanon atas.
9.      Lapisan air diekstraksi dengan 3 gr natrium atau magnesium sulfat anhidrat.
10.  Disaring larutan kering ini ke dalam destilasi kecil, keluarkan pelarutnya dengan cara destilasi diatas penangas air tanpa api.
11.  Akhirnya residu sikloheksanon didestilasi diatas penangas udara atau diatas kaca berasbes.
12.  Dikumpulkan fraksi 154-156 derajat.
13.  Ditentukan pula indeks biasanya. Hasil percobaan sekitar 6,3 gr. Dari data ini, hitunglah rendemen praktis dan rendemen teoritis.
VII.     Permasalahan
1.      Mengapa pada pembuatan sikloheksanon oksidator yang digunakan harus dalam keadaan asam agar berjalan lebih cepat, kenapa tidak dengan keadaan basa saja ? Jelaskan!
2.      Pada pembuatan sikloheksanon suhu sangat berpengaruh yaitu larutan harus pada suhu berkisar 50-60 C°. Mengapa harus berkisar di suhu tersebut ? Apa yang akan terjadi bila suhu kurang atau lebih dari yang seharusnya ? Jelaskan!
3.      Pada pembuatan sikloheksanon terjadi reaksi oksidasi sikloheksanol dengan bantuan oksidator kalium dikromat. Tuliskan reaksi oksidasi yang terjadi! Dan pada pada pembuatan sikloheksanon digunakan zat anhidrat. Apa fungsi dari zat anhidrat tersebut ?

Link Video :
https://youtu.be/29AgX-2Zig8






4 komentar:

  1. assalamu'alaikum wr wb
    perkenalkan saya NADA FITRI RAHMAN (nim : A1C118057) reguler A 18 pendidikan kimia FKIP UNJA
    Saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari hesti nomor 2
    yang mana suhu harus berkisar 55-60 derajat Celsius itu dikarenakan suhu itu merupakan suhu optimum untuk kondisi untuk reaksi redoks dan dalam pembentukan sikloheksanon ini didahului dengan tahap oksidasi melalui reaksi eliminasi dari alkil ester asam kromatnya
    nanti setelah didinginkan barulah suhu turun dan biasanya konstan di 30 derajat celsius
    jika suhu kurang/pun lebih bisa saja nanti hasil pada pembuatan sikloheksanon kecil kemungkinan untuk berhasil
    terimakasih

    BalasHapus
  2. Salam sejahtera,
    Perkenalkan Saya :
    Nama : Trixie Fedora Ima Gulo
    NIM : A1C118077
    Saya menjawab permasalahan anda yang berada pada nomor 3 yang berbunyi "Pada pembuatan sikloheksanon terjadi reaksi oksidasi sikloheksanol dengan bantuan oksidator kalium dikromat. Tuliskan reaksi oksidasi yang terjadi! Dan pada pada pembuatan sikloheksanon digunakan zat anhidrat. Apa fungsi dari zat anhidrat tersebut ?". Reaksi kimia yang terjadi saat pembuatan sikloheksanon dari sikloheksanol menggunakan kalium dikromat adalah:
    3(C6H12O) + Cr2O7 2- + 8H+ ---> 3(C6H10O) + 7H2O + 2Cr 3+
    Jadi dengan menggunakan suatu kalium dikromat yang merupakan oksidator kuat yang dapat mengoksidasi suatu alkohol sekunder dan menghasilkan suatu senyawa keton lebih tepatnya adalah sikloheksanon.
    Pada pembuatan sikloheksanon digunakan suatu zat anhidrat yang disini berfungsi sebagai tahapan pengekstraksian suatu lapisan air molekul yang terlarut dalam lapisan sikloheksanol sehingga air terserap oleh zat anhidrat tersebut.
    Terima Kasih, Semoga dapat membantu.

    BalasHapus
  3. Selamat malam.saya Paulina Erika Manurung (062) ingin membantu menjawab no 1. Karena asam digunakan untuk melakukan proses protonasi alkohol dan juga melakukan proses pembentukan regen jobs dengan cara menurunkan biloks dari ion dikromar.jadi bila dikromatnya masih +6 diturunkan menjadi +3 , oleh sebab itu dalam keadaan basa tidak bisa dikarenakan akan mendapatkan hasil yang berbeda bukan .Melakukan oksidasi akan tetapi beda hasilnya

    BalasHapus

JURNAL PRAKTIKUM KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN KOLOM

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I HESTI NURMELIS (A1C118090) REGULER A 2018 DOSEN PENGAMPU Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M...